Paul Scholes Heran Kenapa Ralf Rangnick Jadi Manajer MU

By ommed


nusakini.com - Paul Scholes mengomentari bos Manchester United Ralf Rangnick, mempertanyakan bagaimana klub pernah berpikir untuk mempekerjakan pria asal Jerman tersebut dan merasa bahwa itu adalah ide yang bagus.

Rangnick ditunjuk sebagai pengganti sementara Ole Gunnar Solskjaer, dengan mantan juru taktik RB Leipzig itu menukangi Setan Merah hingga akhir musim ini sebelum menjabat sebagai penasihat klub.

Tapi, setelah kekalahan dari Atletico Madrid yang membuat mereka tersingkir dari Liga Champions, Rabu (16/3) dini hari WIB, legenda United Scholes tidak bisa menahan lagi rasa geramnya.


"Bagaimana [Rangnick] dipilih menjadi manajer klub ini? Saya tidak tahu," kata Scholes kepada BT Sport.

"Mendapatkan pelatih yang tepat untuk tim ini adalah hal yang sangat penting. Ada beberapa bakat luar biasa dalam skuad ini."

"Hal pertama yang perlua dilakukan klub ini untuk mendekati puncak liga lagi adalah mendapatkan pelatih yang tepat, yang mau bekerja keras untuk tim ini."

Dia menambahkan: "Saya tidak tahu bagaimana orang ini dipilih menjadi manajer Manchester United. Tidak selama enam bula, tidak selama enam pekan, tidak untuk enam pertandingan."


Bahkan sebelum kick-off, Scholes berbicara tentang pentingnya membawa manajer yang tepat ketika Rangnick akhirnya kalah.

Mantan gelandang itu menunjuk dua manajer Liga Primer saat ini sambil menjelaskan faktor kunuci soal apa yang akan membuat pelatih klub berikutnya sukses atau tidak.

"Saya akan memiliki [Antonio] Conte atau [Thomas] Tuchel," ujar Scholes. "Sepertinya satu dari mereka mungkin tersedia di akhir musim."

"Mereka adalah dua pelatih kelas atas yang membuat takut para pemain dan bertekad menang, yang merupakan hal terpenting. United, dengan salah satu dari manajer itu, akan jauh lebih baik."

"Anda membutuhkan seorang manajer yang memberikan ketakutan kepada para pemain, Sir Alex Ferguson memiliki itu, apakah ada manajer lain yang punya kemampuan itu setelah dia? Saya rasa tidak. Itu adalah bakat khusus yang dimiliki seorang pelatih."

"Para pemain Manchester City di bawah Pep [Guardiola], para pemain di bawah [Jurgen] Klopp, mereka tidak akan mendapatkan apa-apa. Para pemain di sini selama dua atau tiga tahun terakhir telah lolos dari tekanan dari sosok manajer."

"Saya tidak mengatakan mereka akan mengejar Man City atau Liverpool. Tapi saya tidak berpikir mereka jauh dari Chelsea, dari segi skuad, tetapi begitu mereka mendapatkan pelatih yang tepat dan memiliki dua atau tiga tahun untuk membangun, mereka akan menjadi penantang gelar lagi."